.

.

Jumat, 02 Oktober 2015

KONVERSI

Pengertian Konversi

Konversi adalah perubahan dari satu sistem pengetahuan ke sistem lain. atau konversi adalah perubahan pemilikan atas suatu benda,tanah dan sebagainya, konversi juga bisa berarti perubahan dari bentuk, rupa dan sebagainya yang lain


Konversi satuan secara umum berarti mengubah nilai suatu sistem satuan ke nilai satuan lain . Konversi satuan umumnya tidak pernah mengubah nilai dari suatu besaran. Konversi satuan dapat dilakukan dalam sistem satuan yang sama maupun dalam sistem satuan yang berbeda.
Konversi satuan dalam sistem yang sama misalnya kita ingin mengubah salah satu satuan dalam sistem internasional ke satuan lain dalam sistem yang sama. Dalam konversi ini pengubahan satuan dapat menggunakan faktor konversi atau dengan bantuan tangga konversi.
Konversi satuan dalam sistem satuan yang berbeda maksudnya kita akan mengubah atau mengkonversi nilai dari suatu sistem satuan tertentu ke sistem satuan yang lain. Misalnya dari sistem inggris ke sistem internasional atau sebaliknya. Pengubahan satuan seperti ini dapat dilakukan dengan menggunakan faktor konversi satuan.

         Konversi satuan adalah suatu cara untuk menyatakan suatu besaran dengan satuan tertentu dari satu bentuk satuan ke bentuk satuan yang lain.
     Misal : Untuk menyatakan suhu suatu benda dapat dinyatakan dalam oC, oK atau oF atau pernyataan konsentarsi zat bisa dinyatakan dalam %, Molaritas, Normalitas, dan lain-lain
          
CONTOH KONVERSI SUHU (SKALA TEMPERATUR)
         Di Amerika banyak mempergunakan skala Fahreinheit (oF). Dalam pembuatan skala itu dicari titik referensi , yang disebut titik tetap kemudian dibuat skala sekehendak kita. Sebelum tahun 1954 ditentukan dua titik sebagai titik acuan baku yaitu titik es dan titik uap.
         Titik es yaitu suatu titik dimana terdapat campuran air yang jenuh udara dengan es yang bertekanan 1 atmosfir. Titik uap ialah suhu dimana terdapat air mendidih pada tekanan 1 atmosfir.
         Fahrenheit pada tahun 1724 telah menentukan skala temperatur dimana pada 32oF adalah titik es, pada 212oF merupakan titik uap serta temperatur rectal berkisar 98,6oF.
         Dalam bidang kedokteran banyak menggunakan skala Celsius ,titik es diberi harga 0oC, suhu pada titik uap diberi harga 100oC. Untuk keperluan bidang ilmu pengetahuan diperlukan skala lain yaitu skala Kelvin.


Perbedaan antara beberapa skala temperatur dapat dilihat pada tabel di bawah ini


Celsius (t)
Kelvin (T)
Fahrenheit (Tf)
Rankin (TR)
Reamur(TRe)
a
100oC
373,15
212
671,67
80






b
0,01
273,16
32,18
471,688
0,008
c
0
273,16
32
491,67
0
d
-273,15
0
439,67
0
218,52
         
  
        TR  =  (9/5) T             Tf = (9/5) t   + 32   
         Tf = TR – 439,67

PENGUKURAN
         Fisika maupun disiplin ilmu lain pengukuran kuantitas merupakan dasar utama.
         Dalam pengukuran ini akan dicari korelasi atau intepretasi dan sering pula diadakan perbandingan dengan prediksi teoritis.
         Hal-hal yang meliputi pengukuran kuantitas ini adalah sistem satuan Internasional atau disingkat dengan SI.
         Kadang-kadang untuk menyatakan kuantitas dipergunakan satuan Inggris misalnya : feet, pound dan gallon.

Dalam bidang kedokteran (kesehatan) sampai sekarang masih dipergunakan kuantitas dalam satuan non standar., seperti terlihat pada tabel di bawah
Nama Besaran
Satuan
Simbol
Massa
gram
g
Panjang
foot, centimeter
ft, cm
Volume
Liter
L
Waktu
menit
min
Gaya
dyne, pound force
dyne, lbf
Energi
kalori, kilokalori
cal, kcal
Tenaga
kilokalori/menit
kcal/min
Tekanan
Pound/inch, millimeter mercuri, sentimeter air, atmosfir
Psi, mmHg, cmH2O, atm
Temperatur
Fahreinheit, Celsius
OF, OC


PENGERTIAN ANGKA PENTING
         Angka penting adalah semua angka yang diperoleh dari hasil pengukuran , termasuk angka terakhir yang ditafsirkan.
         Ketelitian suatu pengukuran dinyatakan oleh banyaknya angka penting.
         Semakin banyak angka penting yang dilaporkan ,semakin tinggi ketelitian pengukuran yang dilakukan.
Contoh :
         Pengukuran (1) menghasilkan 1,45 cm (mengandung 3 angka penting).
         Pengukuran (2) menghasilkan 1,457 cm (mengandung 4 angka penting).
         Dari kedua hasil pengukuran tersebut dikatakan bahwa pengukuran ke (2) lebih teliti dari pada pengukuran (1).
         Pada proses pengukuran ini perlu diperhatikan :
         “ketepatan (accuracy) dan ketelitian (precision)”
         Ketepatran (accuracy)  menunjukan pengukuran yang bagaimana memberikan pendekatan untuk memperoleh suatu standar atau seberapa dekat nilai yang diperoleh dengan suatu standar. Misalnya ; tinggi seseorang ketika diukur diperoleh 1,765 meter, ketepatan mungkin  0,003 (33 mm) dibandingkan dengan patokan (standar) meter
         Sedangkan ketelitian (precision) berhubungan dengan kemampuan pengembalian dari suatu pengukuran tanpa mempedulikan ketepatan dalam pengukuran.
         Suatu contoh ;  seseorang penderita yang diukur temperaturnya dalam 10 kali diperoleh : 34,1 oC; 34,0 oC ; 34,2 oC; 34,1 oC ; 34,4 oC ; 34,3 oC ; 34,0 oC; 34,3 oC ; 34,4 oC dan 34,2 oC, (temperature tubuh normal berkisar 37,0 oC).
         Hasil di atas menunjukan ketelitian dalam pengukuran dengan nilai rata-rata 34,2 oC dan variasi 0,2 oC.
         Apabila dibandingkan dengan termometer standar  tampak adanya ketidaksempurnaan “tidak tepat” (tidak accuray) , yaitu selisih pembacaan 3 oC dibawahnya.
         Dari uaraian di atas tampak perbedaan antara ketelitian dan ketepatan , termometer yang dipakai tidak tepat , sedangkan hasil yang diperoleh itu betul-betul suatu pengukuran yang teliti.
         Untuk memperoleh ketelitian diperlukan suatu pengukuran berkali-kali kemudian dicari rata-rata akhir dari kesemua data yang diperoleh dan dicari standar deviasinya

ATURAN PENULISAN HASIL PENGUKURAN DENGAN ANGKA PENTING
         Dalam penyajian hasil pengukuran dengan angka penting , angka nol mempunyai arti khusus yang perlu dicermati, yaitu :
  1. Semua angka bukan nol merupakan angka penting
  2. Angka nol yang terletak diantara angka bukan nol merupakan angka penting
  3. Angka nol yang terletak disebelah kiri angka bukan nol baik yang terletak dikiri atau dikanan tanda decimal (koma) merupakan bukan angka penting
  4. Angka nol yang terletak disebelah kanan angka bukan nol merupakan angka penting ,kecuali ada penjelasan lain (biasanya diberi tanda garis bawah pada angka terakhir yang masih dianggap angka penting)
         Contoh : 0,01205 = mengandung 4 angka penting
                        25.1000 = mengandung 6 angka penting
                        25.1000 = mengandung 4 angka penting

ATURAN BERHITUNG DENGAN ANGKA PENTING DARI BILANGAN
 HASIL  PENGUKURAN
         Hasil operasi hitung dari dua atau lebih faktor hasil pengukuran harus memiliki banyak angka penting sama dengan banyak angka penting faktor  yang memiliki banyak angka penting terkecil . Aturan pembulatan yang biasa dilakukan adalah :
  1. Angka-angka dibawah lima dibulatkan ke bawah
  2. Angka-angka diatas lima dibulatkan ke atas
  3. Angka lima dibulatkan dengan aturan sebagai berikut :
        Jika angka pertama di depan angka lima merupakan angka genap , maka dibulatkan ke bawah
        Jika angka pertama didepan angka lima merupakan angka gasal , maka dibulatkan ke atas.
Contoh :
         Hasil operasi hitung dari beberapa faktor hasil pengukuran = 84,51527 km. 
    Hasil tersebut diatas dilaporkan sebagai berikut
         84,5153 km (mengandung 6 angka penting)
         84,515   km (mengandung 5 angka penting)
         84,52     km (mengandung 4 angka penting)
         84,5       km (mengandung 3 angka penting)
         84          km (mengandung 2 angka penting)

PROSES PENGUKURAN
         Pada abad ini sering dengan pertumbuhan ilmu pengetahuan , bilangan dan ketepatan dari pengukuran kuantitas dalam praktek klinik sangat ditingkatkan. Oleh karena hasil pengukuran itu dapat memberikan informasi yang sangat berharga tentang gambaran keadaan tubuh dan hasil pengukuran itu dipakai sebagai bahan perbandingan
         Dalam pengukuran fisik dibagi dalam 2 (dua) golongan yaitu :
  1. Proses pengukuran berulang
         Pada proses ini biasanya melibatkan sejumlah pengulangan misalnya ; perdetik, permenit , perjam dan sebagainya. Misalnya pengukuran pernafasan diperoleh nilai pernafasan rata-rata (bhrething rate) kira-kira 15 per menit , denyut nadi 70 permenit).
2.   Proses pengukuran yang tidak berulang
         Proses pengukuran ini hanya dilakukan sekali terhadap individu. Misalnya mengukur substansi asing yang dikeluarkan oleh ginjal

REGISTRASI ATAU PENCATATAN HASIL (MEDICAL RECORD)
         Mencatat hal-hal yang diperoleh dari hasil pengukuran disebut meregistrasi.
         Registrasi ini penting untuk memperoleh informasi yang diperlukan.
         Kadang-kadang diperlukan registrasi kontinyu terhadap suatu keadaan selama waktu tertentu, registrasi ini disebut registrasi analog.

FALSE POSITIF DAN FALSE NEGATIF
         Dari hasil pengukuran itu belum bisa menentukan apa-apa tanpa membandingkan nilai yang ada.
         Suatu contoh ,seorang dokter setelah memperoleh sejarah kesakitan dari seorang penderita , memperoleh hasil pemeriksaan fisik dan hasil pengukuran laboratorium, dapat menentukan apakah penderita itu sakit atau tidak.
     
        Dalam hal penentuan itu bisa terjadi false positif atau false negative.


CONTOH SOFTWARE UNTUK KONVERSI  (ESB UNIT CONVERTION UTILITY v7.4.0) 


1. POWER



2.  TEMPERATURE/SUHU




     3.  DISTANCE/JARAK

































 

 
       4. VOLUME



 


        5.VELOCITY






Software konversi seperti di atas bisa di download  di www.esbconsult.com.au/esbcalc/esbunitconv.htm



====SEMOGA BERMANFAAT=====

















Tidak ada komentar:

Posting Komentar